Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar
di dunia. Terdapat lebih dari 14.000 pulau tersebar dari Sabang hingga Merauke,
sebagian besar pulau-pulau tersebut merupakan pulau-pulau kecil.
Menurut pasal 1 ayat 3 UU No. 27 tahun 2007
tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, definisi pulau kecil
adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 200 km2, beserta seluruh ekosistemnya. Tiap pulau di
Indonesia memiliki keunikan ekosistem baik secara makro maupun mikro. Keunikan
yang ada pada pulau-pulau kecil ini membuatnya memiliki peranan penting serta
kajian yang berbeda dari pulau-pulau besar utama di Indonesia. Mengapa?
Pulau-pulau kecil ini tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, 92 diantaranya
merupakan pulau-pulau terluar. Pulau terluar ini menjadi pertahanan pertama
indonesia dari serangan negara lain juga merupakan penentu delitimasi maritim
indonesia. Ekosistem pada pulau-pulau kecil memiliki potensi yang sangat besar
dan sayangnya potensi ini banyak yang masih belum tersentuh oleh pihak
pemerintah maupun swasta. Pembangunan dan pengembangan di Indonesia lebih
berfokus pada pulau-pulau besar utama yang membuat pulau-pulau kecil kita
dibiarkan tanpa pengawalan. Pulau-pulau kecil yang terkenal di indonesia
sebagian besar merupakan pulau-pulau yang menjadi sengketa perebutan antara
Indonesia dengan negara lain, contohnya pulau natuna serta sipadan dan ligitan.
Sebaiknya lebih banyak lagi pihak yang peduli dengan pulau-pulau kecil di
negara kita.
Dalam pengelolaan dan pengembangan pulau kecil
memang terdapat beberapa tantangan, dua diantaranya adalah ancaman tenggelamnya
pulau tersebut dan kesalahan fungsi ekologi yang terjadi di pulau
tersebut.Tenggelamnya suatu pulau menyebabkan hilangnya ekosistem darat pada
pulau tersebut, selain itu hal tersebut mengakibatkan hilangnya wilayah dari
negara kita.
Hilangnya ekosistem pada pulau kecil tersebut tentunya
akan menghambat program konservasi yang penting bagi kelangsungan keturunan
biota dimana biota yang ada di pulau tersebut yang semestinya dapat dijaga kepunahannya
serta dapat dijadikan objek pembelajaran malah hilang begitu saja dikarenakan hilangnya
pulau-pulau kecil tersebut yang sebenarnya memiliki potensi yang hampir sama dengan
pulau-pulau besar jika dikelola dengan sebaik-baiknya. Pada umumnya, ekosistem
yang berada di pulau-pulau kecil memiliki karakterisik atau spesifikasi yang
unik yang bernilai ekonomis yang tinggi dibandingkan dengan pulau induknya,
jika pulau-pulau kecil tersebut hilang maka akan mengurangi spesies biota yang
khas dengan produktivitas hayati yang tinggi yang jarang dijumpai pada pulau induk.
Selanjutnya ada kesalahan fungsi ekologi yang
terjadi pada pengelolaan pulau. Contohnya pemanfaatan pulau kecil sebagai
wisata bahari. Kesalahan fungsi ekologi
ini terjadi karena pihak pengelola lebih mementingkan sisi ekonomi daripada
keberlangsungan fungsi ekologi pulau tersebut. Bagaimana solusinya? Sebelum
memanfaatkan suatu wilayah pulau menjadi tempat wisata, hendaknya dilakukan
survey terlebih dahulu oleh para ahli tiap bidang. Selanjutnya para ahli ini
memberitahukan potensi apa saja yang ada di pulau tersebut yang dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan, jika kedepannya wilayah tersebut dijadikan
wisata bahari hendaknya diberlakukan sistem ekowisata untuk tetap menjaga
ekosistem yang ada di pulau tersebut. Pemberlakuan sistem ekowisata saja tidak
cukup, baiknya pengelola tempat wisata juga merupakan SDM yang memang mengerti
tentang lingkungan.
Luasnya wilayah Indonesia dan persebaran
pulau-pulau kecil yang ada memang membutuhkan usaha yang besar agar pulau-pulau
dan ekosistem yang ada terus terjaga. Kurangnya kesadaran, tenaga ahli serta
sumber daya manusia merupakan beberapa penyebab belum terawatnya pulau-pulau
kecil yang ada di negara kita. Namun, tidak ada yang tidak mungkin. Mana yang
lebih penting sisi ekonomi atau keberlangsungan ekosistem? Tentu
keberlangsungan ekosistem, karena ekosistem dan keanekaragaman hayati inilah
yang kedepannya dapat mendatangkan keuntungan jika dimanfaatkan dengan baik dan
tetap dijaga kelestariannya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.